Kamis, 28 November 2013

Jadilah Pemenang

pemenang
ISLAM CHANNEL -- Tak perlu berkeluh kesah bila matahari tersungkur menyambut kegelapan. Karena sebentar lagi, engkau akan lihat bintang gemintang bertebaran dan bulan purnama menghangatkan penghuni bumi.

Ketahuilah, kegagalan bukanlah akhir perjalanan. Kegagalan adalah berita langit yang memberikan pelajaran paling berharga untuk menapaki jalan menuju sukses.

Tak perlu takut bila terjatuh. Justru merintihlah penuh rasa getir bila engkau enggan berdiri untuk bangkit. Ingatlah, Tersandung itu bukanlah jatuh!

Tak ada anak kecil berlari kencang kecuali mengalami jatuh bahkan terluka. Lihatlah  dengan penuh haru, betapa pepohonan di lereng–lereng gunung menyambut hembusan angin dengan wajah semringah.

Karena mereka tahu, hanya pepohonan yang diterjang angin badailah yang akan tumbuh kuat mencengkeram tanah dengan akar-akarnya semakin kokoh. Layang–layang naik menjulang karena ia menentang angin, bukan mengikutinya. 

Kapal yang bagus bukan untuk ditonton atau ditambatkan di pelabuhan, tetapi karena kemampuannya berlayar menerjang samudera di badai topan.

Allah berbisik di setiap nurani manusia yang tabah:  “Apakah kamu mengira, kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah siapa orang–orang yang bersungguh–sungguh di antaramu, dan belum nyata orang–orang yang sabar. “ ( 3 : 142 )

Setiap hari, muazin selalu menyeru dan mengetuk hati nurani dengan seruan hayya 'alal falah, ayo menuju keberuntungan dan kemenangan.

Tapi, renungkan dengan hati yang paling tajam, ternyata seruan hayya ‘alal falah pastilah didahului dengan seruan hayya ‘alas shalah.

Seakan–akan memberi isyarat tidaklah kemenangan akan diraih kecuali engkau bergerak, qiyam ruku dan sujud.

Meneteskan keringat, mengerahkan segala doa untuk merentangkan jembatan ikhtiar,  agar setiap hari kita akan masuk dalam rombongan kaum beruntung, para pemenang,  al Muflihuun!

Generasi penerima amanah langit, bukanlah manusia kardus yang rapuh tertimpa hujan. Jiwa para pemuda yang berjiwa futuwwah (ksatria) adalah para pemberani untuk menghadapi tantangan.

Karena hanya sang juara (the champ) yang siap menerima tantangan. Sedang para pecundang, tersingkir dari gelanggang dan dilupakan.

Di sini, di dalam dera dunia yang menderu debu, tidak ada tempat bagi manusia lemah yang terpuruk di balik selimut kemalasan. Di sini hanya ada tempat untuk mereka yang siap tarung menunjukkan taring dengan terang.

Maka, bila mau sejenak bercermin dari para pemenang kehidupan, selalu akan kita jumpai jiwa yang tabah menempuh cita–cita.

Jiwa para pemenang selalu bersuka cita, berdendang riang menghadapi tantangan dan ujian. Jangan bersedih, jangan berkeluh kesah. Karena ratapan tak pernah membuat kehidupan berhenti (Ali Imran: 139).

Ya, pada kamus para pemenang, tidak akan ditemukan kata menyerah apalagi berputus asa. Mereka punya motto, pemenang tak pernah menyerah dan orang yang menyerah tak pernah menang !

Selasa, 26 November 2013

Hati yang Santun

hati

"Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah  telah menjadi teman yang sangat setia." (QS Fushshilat [41]: 34)

ISLAM CHANNEL -- Pada suatu malam khalifah Umar bin Abdul Aziz melakukan ronda di kawasan Damaskus. Ia ditemani seorang polisi. Keduanya masuk sebuah masjid yang kebetulan lampunya padam. Kondisi masjid itu gelap gulita. 

Tak disangka sang khalifah mendapati seseorang sedang tidur di dalamnya. Orang yang tidur itu terbangun dan berkata kepada Umar: "Apakah engkau itu gila?" "Tidak, saya tidak gila," jawab khalifah. 

Polisi  yang mengawal sang khalifah sempat tersinggung atas ucapan tidak sopan itu. Ia bermaksud memukulnya, tapi dicegah oleh khalifah. "Jangan kau pukul dia. Dia cuma bertanya: "Apakah kamu gila? dan sudah saya jawab: tidak". 

Sebagai Amirul Mukminin, saya sama sekali tidak merasa dihina atau dilecehkan. "Engkau jangan mudah marah, mungkin dia bertanya begitu karena belum sepenuhnya sadar. Dan boleh jadi kedatangan kita mengganggu tidurnya," nasehat Umar kepada polisi.

Kisah unik tersebut memberi pesan moral kepada kita bahwa berhati dan bersikap santun, tidak mudah emosi, dan mampu membawakan diri dalam berbagai situasi merupakan kunci kedamaian sosial.

Sebab emosi yang tidak terkendali hanya akan membawa kericuhan, pertengkaran, ketidak-harmonisan dalam bermasyarakat.

Kesantunan (al-hilm) dalam bersikap dan berperilaku dapat mengantarkan kita kepada persahabatan yang sejati. Hati yang santun tidak hanya dapat meredam permusuhan, dan mengalahkan nafsu amarah yang diprovokasi oleh setan, juga dapat mencerdaskan emosi dan tidak mudah menyakiti hati orang lain sehingga membuatnya mudah bergaul, beradaptasi, dan bermasyarakat secara empati dan baik hati.

Muslim yang berhati santun pasti tidak mudah marah dan meluapkan emosi tanpa pengendalian diri. Nabi Muhammad SAW adalah figur berhati santun yang patut diteladani.  

Beliau pernah dilempari kotoran setiap kali melewati rumah seorang Yahudi, tetapi beliau tidak balas dendam dan sakit hati. Pada kali yang keempat lewat di depan rumahnya, beliau justeru merasa heran, kenapa orang yang biasa melemparinya dengan kotoran busuk itu tidak mengulangi lagi perbuatannya. 

Setelah diselidiki, ternyata orang Yahudi itu sakit. Beliau malah merespon positif dengan mendatangi rumahnya untuk menjenguk dan mendoakan kesembuhan baginya.

Melihat perlakuan Nabi SAW yang luar biasa santun dan murah hati seperti itu, si Yahudi itu malu hati dan sempat menduga kedatangannya untuk membalas dendam.

Sesampai di rumahnya, beliau ternyata memberi senyum ramah kepadanya sembari menanyakan sakitnya sekaligus mendoakannya agar segera sembuh dan pulih seperti sedia kala.

Ia kemudian meminta maaf kepada beliau. "Sungguh engkau adalah orang yang sangat berhati mulia, santun, dan pemaaf. Engkau tidak menaruh dendam sedikit pun kapadaku, padahal aku telah menyakiti hatimu. Agama yang membuatmu berhati santun dan pemaaf itu pastilah agama yang benar dan sesuai dengan fitrah manusia," tutur Yahudi itu kepada beliau. Akhirnya, orang Yahudi itu pun masuk Islam.

Sungguh indah hati yang santun itu, karena hanya akan melahirkan kata-kata, sikap, dan perbuatan yang santun pula.

Begitulah dahulu Nabi SAW berdakwah dengan kesantunan hati, sehingga  orang Yahudi yang sangat keras permusuhannya terhadap orang-orang  beriman (QS Al-Maidah [5]: 82) itu pun mengakui kemuliaan dan keluhuran moralitas Islam yang diteladankan Nabi SAW.

Dari hati yang santun seperti itulah, Islam sebagai rahmat bagi semesta raya dapat diwujudkan dalam kehidupan kita yang semakin hari semakin gersang dari kesantunan hati. Semoga! Wallahu a'lam bish Shawab.

Senin, 25 November 2013

Jagalah Lisan

menjaga kejahatan lidah

Assalaamu alaikum warahmatullaahi wabarkatuhu..
Sahabat sholehku yang dirahmati ALLAH, ingin selamat dunia dan akhirat ‘kan?

Assukuutu aslam. 

Diam itu lebih selamat daripada banyak bicara. Banyak bicara dapat mengeraskan hati, kurang wibawa, banyak salah dan dusta. Orang yang takut ALLAH, sangat bagus tutur katanya (QS. Al-Ahzaab : 70).

Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, hendaklah berkata baik, benar, jujur, sopan, santun, mulia, kalau tidak diam.”

Diam itu emas, tetapi bicara baik itu berlian. Sungguh indah lisan Mukmin itu, seperti cincin emas yang bermahkotakan berlian. Sungguh banyak yang kuat puasa menahan lapar dan haus tetapi sedikit yang kuat puasa menahan banyak bicara. Apalagi dusta. Bila kita sukses melalui satu hari saja tanpa dusta, maka sungguh itulah hari lebaran bagi kita.

SubhanAllah, sahabatku. Semoga Allah selalu membimbing kita untuk selalu menjaga lisan kita. Aamin.

SubhanAllah, walhamdulillah wala ilaha illallah wallahu Akbar.

Belajar Merasakan

Al_Quran islam channel

ISLAM CHANNEL -- Terkisah dari Ibnu Arabi dalam Futuhat al-Makkiyah. Di satu pagi, seorang santri menemui gurunya dalam keadaan pucat pasi. “Wahai Tuan Guru, semalam aku mengkhatamkan Alquran dalam shalat malamku.

Sang Guru tersenyum. “Bagus Nak. Nanti tolong hadirkan bayangan diriku di hadapanmu saat kau baca Al-quran itu. Rasakanlah seolah-olah aku sedang menyimak apa yang engkau baca.”

Esok harinya, sang murid datang dan melapor pada gurunya. “Tuan Guru,”  katanya, “Semalam aku hanya sanggup menyelesaikan separuh dari Al-quran itu.”

Engkau sungguh telah berbuat baik,” ujar sang guru sembari menepuk pundaknya.

Nanti malam lakukan lagi dan kali ini hadirkan wajah para sahabat Nabi yang telah mendengar Al-quran itu langsung dari Rasulullah. Bayangkanlah baik-baik bahwa mereka sedang mendengarkan dan memeriksa bacaanmu.”

Pagi-pagi buta, sang murid kembali menghadap dan mengadu. “Duh Guru,” keluhnya, “Semalam bahkan hanya sepertiga Al-quran yang dapat aku lafalkan.

Alhamdulillah, engkau telah berbuat baik,” kata sang guru mengelus kepala si santri.

Nanti malam bacalah Al-quran dengan lebih baik lagi, sebab yang akan hadir di hadapanmu untuk menyimak adalah Rasulullah SAW sendiri. Orang yang kepadanya Al-quran diturunkan.''

Seusai shalat Subuh, sang guru bertanya, “Bagaimana shalatmu semalam?” “Aku hanya mampu membaca satu juz, Guru,” kata si santri sambil mendesah, “Itu pun dengan susah payah.”

Masya Allah,” kata sang guru sambil memeluk sang santri dengan bangga. “Teruskan kebaikan itu, Nak. Dan nanti malam tolong hadirkan Allah di hadapanmu. Sungguh, selama ini pun sebenarnya Allah-lah  yang mendengarkan bacaanmu. Allah yang telah menurunkan Al-quran. Dia selalu hadir di dekatmu. Jikapun engkau tidak melihat-Nya, Dia pasti melihatmu. Ingat baik-baik. Hadirkan Allah, karena Dia mendengar dan menjawab apa yang engkau baca.”

Keesokan harinya, ternyata santri itu jatuh sakit. Sang Guru pun datang menjenguknya.
Ada apa denganmu?” tanya Sang Guru.

Sang santri berlinang air mata. “Demi Allah, wahai Tuan Guru,” ujarnya, “Semalam aku tak mampu menyelesaikan bacaanku. Hatta, Cuma Al-Fatihah pun tak sanggup aku menamatkannya. Ketika sampai pada ayat, “Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’iin” lidahku kelu. Aku merasa aku sedang berdusta. Di mulut aku ucapkan “Kepada-Mu ya Allah, aku menyembah” tapi jauh di dalam hatiku aku tahu, aku sering memperhatikan yang selain Dia. Ayat itu tak mau keluar dari lisanku. Aku menangis dan tetap saja tak mampu menyelesaikannya.”

Nak...,” kata sang guru sambil berlinang air mata, “Mulai hari ini engkaulah guruku. Dan sungguh aku ini muridmu. Ajarkan padaku apa yang telah kau peroleh. Sebab meski aku membimbingmu di jalan itu, aku sendiri belum pernah sampai pada puncak pemahaman yang kau dapat di hari ini. 

Ikhwah, para pecinta sejati tentu akan saling membimbing diri untuk bersama mendekat kepada Rabbnya. Mereka tidak akan canggung berbagi peran. Untuk belajar merasakan. Wallahu A’lam.

Sumber : Ustad Arifin IlhamRepublika.co.id

Minggu, 24 November 2013

Keutamaan Hijab dalam Islam

hijab for policewoman

Assalaamu alaikum wa rahmatullaahi wa barkaatuhu.

ALLAHU AKBAR ALLAHU AKBAR ALLAHU AKBAR WA LILLAAHILHAMD.

Sahabatku yang dirahmati ALLAH, Inilah diantara alasan dan Keutamaan Mengapa Wanita Mu'minat Berjilbab :

1. Tujuan hidup seorang mu’min adalah Keridhoan ALLAH
"Ath thooah baabur ridho" taat berjilbab itu pintu diantara pintu keridhoan Allah.

"Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri mu'minin, "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka yang demikian itu supaya mereka lebih mudah dikenal dan tidak mudah diganggu" (QS 33:59).

2. Taat kepada Rasulullah
"Wahai Asma! Sesungguhnya seorang gadis yang telah haidh, tidak boleh baginya menampakkan anggota badan kecuali pergelangan tangan dan wajah saja" (Muttafaqun alaihi).

3. Ingin selamat di Akhirat
Sungguh siksa pedih bagi mereka yang buka auratnya di akhirat, "…Para wanita yang berpakaian tapi telanjang (tipis atau tidak menutup seluruh aurat), berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Mereka tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya.” (HR. Abu Dawud).

4. Ingin amal ibadah diterima
”Tidak diterima shalat perempuan yang sudah haidh (balighah) kecuali dengan menutup auratnya" (HR Ahmad, Abu Dawud, at-Tirmidzi dan Ibnu Maja).

5. Pembeda dirinya dengan yang lain dan sebagai syiar wanita mu'minat (QS 33:59).

6. Selamat dari tipu daya syetan
"Maka Syaitan membisikkan fikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya yang tertutup dari mereka yaitu auratnya .." (QS 7:20)

7. Auratku hanya untuk yang Allah halalkan, (QS 24:31).
Jangan jadi alasan atau contoh wanita berjilbab yang berakhlak buruk, itu wanita yang belum faham dan beriman utuh ajaran Islam. Teladanilah wanita mu'minat yang berjilbab dengan kemuliaan akhlak.

Semoga sahabat muslimahku yang belum berjilbab suatu saat kalian atas hidayah Allah menutup aurat kalian...aamiin.

Jumat, 22 November 2013

Hadapi Cercaan dengan Shalawat

kaligrafi-Muhammad SAW

ISLAM CHANNEL -- Entah yang sudah ke berapa kalinya, umat Islam kembali menghadapi cobaan melalui penghinaan pada Rasulullah. Dicerca, dihina, dilecehkan, direndahkan, bahkan tindak kekerasan fisik dan verbal sekali pun adalah makanan sehari-hari Rasulullah di awal dakwah beliau.

Sebenarnya ada faktor lain yang menyebabkan mereka melakukan penghinaan tersebut — bukan sekadar benci atau dendam kesumat. Tapi lebih dari itu, mereka sangat tahu betapa mulianya Rasulullah. Karena sangat mengagumi Rasulullah, mereka tidak dapat mengekspresikan kekaguman tersebut. Maka dapat dimaklumi mereka berbuat demikian. 

Rasulullah SAW pun demikian, selalu membalas kejahatan dengan pengungkapan ampunan pada Tuhan, karena kuffar Quraisy ‘belum tahu’ hakikat kebenaran. Rasulullah hanya berdoa, “Maafkan mereka ya Allah, karena ketidaktahuan mereka.”

Ketidaktahuan itu muncul salah satunya karena di dalam hati mereka ada ‘penyakit’. Penyakit itu timbul karena mereka yang ingkar dan dengki sehingga Allah mengunci hati mereka dan sulit menerima kebenaran. “Dalam hati mereka ada penyakit, maka Allah menambah penyakit mereka dengan apa yang mereka dustakan,” (QS Al-Baqarah: 10).

Dari keingkaran tersebut, lahirlah sebuah godaan untuk mencerca, menghina dan melecehkan pemeluk agama lain, motifnya memang berbeda-beda. Ada yang karena tidak suka bumi Allah ini dipenuhi oleh pemeluk Islam yang kian hari makin banyak, ada pula yang ingin menghancurkan persatuan umat Islam yang satu dengan yang lainnya.

Apa pun motif terselubung dari fenomena ‘pelecehan’ ini, Rasulullah hanya menganjurkan untuk melawan perbuatan oknum yang tidak bertanggung jawab itu dengan pembuktian keimanan. Buktikan bahwa sedahsyat apa pun agama, Nabi, ajaran Allah ini dihina, kita tetap teguh dan bersatu. Karena memang, jalan anarkis justru lebih merugikan umat Islam itu sendiri.

Dengan peristiwa ini, mungkin kita bisa memetik hikmah, antara lain, teguhkan dan kuatkan keimanan dan persatuan kita di antara sesama umat Muslim — sebab sampai kapan pun, non-Muslim tidak akan pernah ridha dengan agama Islam, hingga kita mengikuti kepercayaan mereka.

Hal ini telah Allah firmankan dalam Surah Al-Baqarah ayat 120, “Dan tidak akan pernah ridha kepadamu (Muhammad) orang-orang Yahudi maupun Nasrani, hingga engkau mengikuti agama mereka…” 

Kedua, biarlah Allah bertindak sesuai dengan kehendaknya, sebab Allah Maha menghakimi dan Menghukumi setiap insan yang berdosa, jika tidak di dunia — maka siksaan tersebut Allah tangguhkan di hari Kiamat kelak, saat dimana kuffar memohon, memelas, meminta, mengemis, agar siksaan nan pedih dihilangkan darinya.

“Maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang nyata meliputi manusia. Inilah azab yang pedih. Mereka berdoa, “Ya Allah, lenyapkanlah kami dari azab itu. Sesungguhnya kami akan beriman. ‘Bagaimanakah mereka dapat menerima peringatan, padahal mereka telah datang kepada mereka Rasul yang memberi peringatan kemudian mereka berpaling daripadanya dan mereka berkata, ‘Dia adalah penerima ajaran dari orang dan ia adalah orang gila. Sungguh, jika Kami lenyapkan siksaan itu sebentar saja, pasti mereka akan (kembali) ingkar’.” (QS Ad-Dukhan: 10-15).

Ketiga, rutinkan diri memberikan ‘hadiah’ untuk Rasulullah SAW dengan bershalawat kepadanya. “Sungguh, Allah dan para malaikat bershalawat untuk Nabi, wahai orang yang beriman, bershalawatlah pada (Nabi) dan mohonlah keselamatan dengan keselamatan sesungguhnya.” (QS Al-Ahzab: 56). Wallahu a’lam.

Kamis, 21 November 2013

Do’a Masuk Pasar dan Sejuta Kebaikan-Nya

doa masuk pasar

Assalaamu alaikum wa rahmatullah wa barkaatuhu.

Rasulullah bersabda, Barang siapa masuk pasar lalu membaca : 
Laa ilaaha illallaahu wahdahu Laa syariika lahu, lahul mulku wa lahul hamdu yuhyi wa yumiitu wa huwa hayyun laa yamuutu biyadihil khori wa huwa 'ala kulli syaiin qodiir

Artinya : Tidak ada Tuhan yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah Yang Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya semua kerajaan, bagi-Nya semua pujian, yang Menghidupkan dan Mematikan, Dia hidup tidak mati ditangannya semua kebaikan dan Dia berkuasa atas segala sesuatu) maka Allah menulis baginya sejuta kebaikan, dan menghapus sejuta keburukan, serta mengangkat sejuta derajat (HR Ath Thirmidzi).

SubhanAllah sahabatku jangan heran dengan Nilai Kemuliaan begitu besar, ini menunjukkan kasih sayang dan kemurahan Allah kepada hamba-Nya, dan tentu nilai besar itu karena jarang orang ingat Allah saat memasuki pasar dengan berbagai kesibukan dan godaan.

Selasa, 19 November 2013

Aminah Assilmi : Mualaf AS yang Berkorban Segalanya Demi Islam

Aminah Assilmi

ISLAM CHANNEL -- Tak banyak orang yang mengenal Aminah Assilmi. Ia adalah Presiden Internasional Union of Muslim Women yang telah meninggal dunia pada 6 Maret 2010, dalam sebuah kecelakaan mobil di Newport, Tennesse, Amerika Serikat.

Perjalanannya menuju Islam cukup unik. Perjalanan yang patut dikenang. Semuanya berawal dari kesalahan kecil sebuah komputer. Mulanya, ia adalah seorang gadis jemaat Southern Baptist–aliran gereja Protestan terbesar di AS, seorang feminis radikal, dan jurnalis penyiaran. Sewaktu muda, ia bukan gadis yang biasa-biasa saja, tapi cerdas dan unggul di sekolah sehingga mendapatkan beasiswa. Satu hari, sebuah kesalahan komputer terjadi. Siapa sangka, hal itu membawanya kepada misi sebagai seorang Kristen dan mengubah jalan hidupnya secara keseluruhan.

Tahun 1975 untuk pertama kali komputer dipergunakan untuk proses pra-registrasi di kampusnya. Sebenarnya, ia mendaftar ikut sebuah kelas dalam bidang terapi rekreasional, namun komputer mendatanya masuk dalam kelas teater. Kelas tidak bisa dibatalkan, karena sudah terlambat. Membatalkan kelas juga bukan pilihan, karena sebagai penerima beasiswa nilai F berarti bahaya. 

Lantas, suaminya menyarankan agar Aminah menghadap dosen untuk mencari alternatif dalam kelas pertunjukan. Dan betapa terkejutnya ia, karena kelas dipenuhi dengan anak-anak Arab dan ‘para penunggang unta’. Tak sanggup, ia pun pulang ke rumah dan memutuskan untuk tidak masuk kelas lagi. Tidak mungkin baginya untuk berada di tengah-tengah orang Arab. ''Tidak mungkin saya duduk di kelas yang penuh dengan orang kafir!'' ujarnya kala itu.

Suaminya coba menenangkannya dan mengatakan mungkin Tuhan punya suatu rencana dibalik kejadian itu. Selama dua hari Aminah mengurung diri untuk berpikir, hingga akhirnya ia berkesimpulan mungkin itu adalah petunjuk dari Tuhan, agar ia membimbing orang-orang Arab untuk memeluk Kristen. Jadilah ia memiliki misi yang harus ditunaikan. Di kelas ia terus mendiskusikan ajaran Kristen dengan teman-teman Arab-nya. 
 
''Saya memulai dengan mengatakan bahwa mereka akan dibakar di neraka jika tidak menerima Yesus sebagai penyelamat. Mereka sangat sopan, tapi tidak pindah agama. Kemudian saya jelaskan betapa Yesus mencintai dan rela mati di tiang salib untuk menghapus dosa-dosa mereka.''

Tapi ajakannya tidak manjur. Teman-teman di kelasnya tak mau berpaling sehingga ia memutuskan untuk mempelajari Alquran untuk menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang salah dan Muhammad bukan seorang nabi. Ia pun melakukan penelitian selama satu setengah tahun dan membaca Alquran hingga tamat.  

Namun secara tidak sadar, ia perlahan berubah menjadi seseorang yang berbeda, dan suaminya memperhatikan hal itu. ''Saya berubah, sedikit, tapi cukup membuat dirinya terusik. Biasanya kami pergi ke bar tiap Jumat dan Sabtu atau ke pesta. Dan saya tidak lagi mau pergi. Saya menjadi lebih pendiam dan menjauh.'' 

Melihat perubahan yang terjadi, suaminya menyangka ia selingkuh, karena bagi pria itulah yang membuat seorang wanita berubah. Puncaknya, ia diminta untuk meninggalkan rumah dan tinggal di apartemen yang berbeda. Ia terus mempelajari Islam, sambil tetap menjadi seorang Kristen yang taat.

Hingga akhirnya, hidayah itu datang. Akhirnya pada 21 Mei 1977, jemaat gereja yang taat itu menyatakan, ''Saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya.''

Perjalanan setelah mengucapkan dua kalimat syahadat, seperti halnya mualaf lain, bukanlah perkara yang mudah. Aminah kehilangan segala yang dicintainya. Ia kehilangan hampir seluruh temannya, karena dianggap tidak menyenangkan lagi. Ibunya tidak bisa menerima dan berharap itu hanyalah semangat membara yang akan segera padam. Saudara perempuannya yang ahli jiwa mengira ia gila. Ayahnya yang lemah lembut mengokang senjata dan siap untuk membunuhnya.

Tak lama kemudian ia pun mengenakan hijab. Pada hari yang sama ia kehilangan pekerjaannya.
 
Lengkap sudah. Ia hidup tanpa ayah, ibu, saudara, teman dan pekerjaan. Jika dulu ia hanya hidup terpisah dengan suami, kini perceraian di depan mata. Di pengadilan ia harus membuat keputusan pahit dalam hidupnya; melepaskan Islam dan tidak akan kehilangan hak asuh atas anaknya atau tetap memegang Islam dan harus meninggalkan anak-anak. ''Itu adalah 20 menit yang paling menyakitkan dalam hidup saya,'' kenangnya.

Bertambah pedih karena dokter telah memvonisnya tidak akan lagi bisa memiliki anak akibat komplikasi yang dideritanya. ''Saya berdoa melebihi dari yang biasanya. Saya tahu, tidak ada tempat yang lebih aman bagi anak-anak saya daripada berada di tangan Allah. Jika saya mengingkari-Nya, maka di masa depan tidak mungkin bagi saya menunjukkan kepada mereka betapa menakjubkannya berada dekat dengan Allah.'' Ia pun memutuskan melepaskan anak-anaknya, sepasang putra-putri kecilnya. 

Namun, Allah Maha Pengasih. Ia diberikan anugerah dengan kata-katanya yang indah sehingga membuat banyak orang tersentuh dan perilaku Islami-nya. Dia telah berubah menjadi orang yang berbeda, jauh lebih baik. Begitu baiknya sehingga keluarga, teman dan kerabat yang dulu memusuhinya, perlahan mulai menghargai pilihan hidupnya.

Dalam berbagai kesempatan ia mengirim kartu ucapan untuk mereka, yang ditulisi kalimat-kalimat bijak dari ayat Al-Quran atau hadist, tanpa menyebutkan sumbernya.

Beberapa waktu kemudian ia pun menuai benih yang ditanam. Orang pertama yang menerima Islam adalah neneknya yang berusia lebih dari 100 tahun. Tak lama setelah masuk Islam sang nenek pun meninggal dunia. 

''Pada hari ia mengucapkan syahadat, seluruh dosanya diampuni, dan amal-amal baiknya tetap dicatat. Sejenak setelah memeluk Islam ia meninggal dunia, saya tahu buku catatan amalnya berat di sisi kebaikan. Itu membuat saya dipenuhi suka cita!'' 

Selanjutnya yang menerima Islam adalah orang yang dulu ingin membunuhnya, ayah. Keislaman sang ayah mengingatkan dirinya pada kisah Umar bin Khattab. Dua tahun setelah Aminah memeluk Islam, ibunya menelepon dan sangat menghargai keyakinannya yang baru. Dan ia berharap Aminah akan tetap memeluknya.

Beberapa tahun kemudian ibu meneleponnya lagi dan bertanya apa yang harus dilakukan seseorang jika ingin menjadi Muslim. Aminah menjawab bahwa ia harus percaya bahwa hanya ada satu Tuhan dan Muhammad adalah utusan-Nya. ''Kalau itu semua orang bodoh juga tahu. Tapi apa yang harus dilakukannya?'' tanya ibunya lagi.

Dikatakan oleh Aminah, bahwa jika ibunya sudah percaya berarti ia sudah Muslim. Ibunya lantas berkata, ''OK, baiklah. Tapi jangan bilang-bilang ayahmu dulu,'' pesan ibunya. Ibunya tidak tahu bahwa suaminya (ayah tiri Aminah) telah menjadi Muslim beberapa pekan sebelumnya. Dengan demikian mereka tinggal bersama selama beberapa tahun tanpa saling mengetahui bahwa pasangannya telah memeluk Islam.

Saudara perempuannya yang dulu berjuang memasukkan Aminah ke rumah sakit jiwa, akhirnya memeluk Islam. Putra Aminah beranjak dewasa. Memasuki usia 21 tahun ia menelepon sang ibu dan berkata ingin menjadi muslim.
Enam belas tahun setelah perceraian, mantan suaminya juga memeluk Islam. Katanya, selama enam belas tahun ia mengamati Aminah dan ingin agar putri mereka memeluk agama yang sama seperti ibunya. 

Pria itu datang menemui dan meminta maaf atas apa yang pernah dilakukannya. Ia adalah pria yang sangat baik dan Aminah telah memaafkannya sejak dulu. Mungkin hadiah terbesar baginya adalah apa yang ia terima selanjutnya. Aminah menikah dengan orang lain, dan meskipun dokter telah menyatakan ia tidak bisa punya anak lagi, Allah ternyata menganugerahinya seorang putra yang rupawan. Jika Allah berkehendak memberikan rahmat kepada seseorang, maka siapa yang bisa mencegahnya? Maka putranya ia beri nama Barakah.

Ia yang dulu kehilangan pekerjaan, kini menjadi Presiden Persatuan Wanita Muslim Internasional. Ia berhasil melobi Kantor Pos Amerika Serikat untuk membuat perangko Idul Fitri dan berjuang agar hari raya itu menjadi hari libur nasional AS. Pengorbanan yang yang dulu diberikan Aminah demi mempertahankan Islam seakan sudah terbalas. ''Kita semua pasti mati. Saya yakin bahwa kepedihan yang saya alami mengandung berkah.''

Aminah Assilmi kini telah tiada meninggalkan semua yang dikasihinya. Termasuk putranya yang dirawat di rumah sakit, akibat kecelakaan mobil dalam perjalanan pulang dari New York untuk mengabarkan pesan tentang Islam.

Sumber : Republika.co.id

Kisah Sang Pencuri Hidayah

hidayah islam

ISLAM CHANNEL -- Seorang pencuri memanjat tembok sebuah rumah di malam yang sunyi dan gulita. Bukan sembarang rumah, ia memanjat rumah seorang ulama ternama di kotanya. Bukan pula sembarang ulama, si pemilik rumah merupakan tabi’in, murid para sahabat Rasulullah.

Saat masuk di dalam rumah sang ulama, si pencuri mulai mencari barang-barang berharga. Namun ia telah melihat seisi rumah, tak ada yang dapat ia ambil sebagai barang berharga. Si pencuri benar-benar kecewa. 

Tak mendapat hasil curian, si pencuri justru kepergok si pemilik rumah. Rupanya si ulama tengah beribadah dan tahu rumahnya kemasukan maling. Namun dengan santai, sang ulama mendekati si pencuri dan berkata, “Saudaraku, semoga Allah mengampunimu. Anda memasuki rumah saya dan tak mendapati barang yang layak diambil. Akan tetapi, saya tak ingin anda meninggalkan rumah saya tanpa membawa keuntungan,” ujar si ulama, tanpa merasa takut ataupun terkejut rumahnya dibobol maling.

Justru si pencuri lah yang terkejut. Ia pun bertanya-tanya, apa maksud si ulama. Malang betul nasibnya, tak mendapat curian, kedapati mencuri oleh ulama pula, bisik hati si pencuri. Ia pun hanya membisu, menanti apa yang direncanakan sang ulama.

Ulama tersebut pun pergi ke belakang rumah dan mengambil sebuah wadah penuh air. Ia pun menyodorkannya kepada si pencuri. Tentu saja si pencuri kebingungan. “Ambillah air wudhu dan lakukanlah dua rakaat shalat. Karena jika Anda melakukannya, maka Anda akan meninggalkan rumah saya dengan harta yang jauh lebih besar daripada harta yang anda cari saat memasuki rumah saya,” kata sang alim.

Sedari tadi, si pencuri telah merasakan sebuah kerendahan hati sang ulama. Tanpa pikir panjang, hatinya merasakan keinginan yang sangat untuk menjalankan nasihat sang ulama. “Ya, itu adalah sebuah tawaran yang sangat baik,” kata si pencuri.

Ia pun kemudian berwudhu dan shalat dua rakaat. Setelah melakukannya, ia berkata kepada sang ulama, “Wahai alim, apakah kau keberatan jika aku tinggal sementara waktu disini? Aku ingin melakukan dua rakaat shalat lagi,” ujarnya dengan mata berkaca. Ia merasakan keajaiban dalam hatinya saat melakukan dua rakaat yang disarankan sang ulama.

Sang ulama pun menjawab, “Silahkan, tetaplah disini, sebanyak apapun rakaat yang Anda inginkan untuk dilakukan,” ujarnya.

Si pencuri pun senang. Bukan hanya tambahan dua rakaat, ia bahkan shalat sepanjang malam di rumah sang ulama. Ia terus beribadah hingga pagi hari. Saat pagi, si pencuri pamit. Sang ulama pun berkata padanya, “Pergilah, dan jadilah orang baik,” tuturnya.

Namun si pencuri berubah pikiran. Ia enggan pergi dari rumah sang ulama. Ia pun berkata, “Apakah kau keberatan jika aku tinggal disini denganmu hari ini, karena aku ingin berpuasa hari ini,” pintanya.

Sang ulama pun justru senang. “Tinggallah selama yang Anda inginkan,” kata si ulama.

Si  pencuri pun kemudian tinggal bersama sang ulama selama beberapa hari. Ia selalu shalat tepat waktu, dan tak pernah luput shalat malam. Ia juga sangat rajin berpuasa. Hingga kemudian, si pencuri memutuskan untuk pergi. Ia berkata kepada sang ulama, “Aku telah memutuskan untuk bertobat dari dosa-dosaku di waktu silam,” ujarnya.

Sang ulama pun bersyukur dan bahagia, “Sungguh segala sesuatu ada di tangan Allah,” tuturnya. Sepulang dari rumah ulama, si pencuri membenahi hidupnya. Ia mulai menjalani hidup sebagai seorang muslim yang beriman dan bertakwa kepada Allah.

Hingga suatu hari, ia bertemu dengan kawan lamanya yang berprofesi sebagai pencuri. Teman itu pun bertanya, “Apa kau sudah menemukan harta yang banyak?”

Si pencuri yang telah mendapat hidayah pun berkata, “Saudaraku, aku tak menemukan apapun kecuali Malik Ibn Deenar. Aku pergi untuk mencuri di rumahnya, namun dialah yang justru mencuri hatiku. Aku telah bertaubat kepada Allah dan aku memohon ampunan kepadaNya,” ujarnya.

Malik Ibn Deenar merupakan ulama yang memberikan nasihat kepada si pencuri. Beliaulah yang rumahnya menjadi target si pencuri yang justru mendapatkan hidayah darinya. Kisah diatas merupakan kisah nyata dari seorang ulama yang shalih, Malik Ibn Deenar. 

Seperti disebut sebelumnya, beliau merupakan tabiin, generasi setelah sahabat Rasulullah. Beliau lahir di era sahabat Rasulullah Ibn Abbas. Beliau mengenal baik para sahabat Rasulullah, diantaranya Anas bin Malik. Beliau juga merupakan rawi hadits dan banyak meriwayatkan hadits. Semoga Allah merahmati mereka semua.

Sumber : http://republika.co.id

Senin, 18 November 2013

Amal Jariyah : Tulisan / Ilmu yang Bermanfaat

amal jariyah tulisan bermanfaat

ISLAM CHANNEL -- Di bulan Ramadhan yang mulia ini, saya ingin berbagi sedikit ilmu tentang amal jariyah. Bagi kita yang telah mendeklarasikan diri sebagai blogger, tentu ingin agar kegiatan ngeblog yang kita lakukan dapat bermanfaat. Baik bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain.

Apalagi di bulan Ramadhan ini segala amal baik yang kita lakukan akan dilipatgandakan. Tentu saja kesempatan emas ini jangan sampai kita lewatkan begitu saja. Blogger juga bisa beramal untuk akhirat. Melalui artikel-artikel positif yang kita posting, kita dapat menuai pahala dengan potensi unlimited. Saking banyaknya, sampai-sampai kita tidak bisa mencegah Tuhan untuk menghentikan curahan pahalaNya yang terus mengalir 

Bagaimana bisa? Izinkan saya menjelaskan dalam beberapa paragraf dibawah. Mari dilanjut membacanya ya…

Artikel-artikel yang kita posting, entah itu motivasi, informasi, atau sekedar tips dan trik, semuanya akan memberikan dampak bagi orang yang membacanya. Tidak jarang sebuah artikel yang baik bisa menyentuh dan menjadi jalan hidayah bagi seseorang, sehingga ia bisa berubah lebih baik.

Sebuah artikel informasi yang benar juga tidak jarang menjadi jalan keluar atas masalah yang ada pada seseorang. Mungkin sebelumnya tidak terbayang di benak kita bahwa di luar sana ada orang-orang yang sangat membutuhkan informasi yang kita posting tersebut.

Pernahkah Anda bayangkan ketika artikel positif yang Anda posting di-share oleh banyak orang, dari sana pahala yang melimpah ruah akan tercurah pada Anda sebagai sang penulis? Demikian juga sebaliknya, jika artikel yang ditulis adalah sebuah fitnah atau bahkan konten maksiat, tentu dosa-dosanya akan mengalir pada penulisnya. Na’udzubillah min dzalik.

Analoginya mirip seperti guru yang mengajarkan ilmu pada murid-muridnya, atau bisa juga diibaratkan sebagai seorang penceramah atau pendakwah yang berceramah di depan khalayak. Bedanya adalah, dalam blogging tidak ada yang bisa membatasi tersebarnya informasi yang kita share pada publik. Inilah kenapa saya katakan potensi pahalanya unlimited.

Lebih dahsyat lagi jika blog yang telah Anda bangun selama bertahun-tahun dengan konten-konten positif, kelak bisa Anda wariskan kepada anak cucu. Publik akan tetap bisa membaca artikel-artikel yang Anda publish. Manfaat yang mereka peroleh akan terus menjadi pahala yang mengalir kepada Anda. Luar biasa bukan?

Tuhan memang Maha Kaya dan Maha Pemurah, so, marilah menebar amal jariyah dengan terus menulis konten positif. Blogger juga bisa! 

Sumber By: @Miftahur, pemilik Blog http://miftahur.com
Seorang Muslim, Mahasiswa, & Blogger yang punya passion di dunia IT dan Entrepreneurship


Update : Ingin menabung Amal Jariyah untuk bekal di akhirat? Ustad Arifin Ilham bersama mengajak kita untuk Membangun Rumah Allah yaitu Masjid dan Pesantren Az-Zikra.

Informasi selengkapnya : http://azzikra.com/

Contact US

contact_us
Alhamdulillah, Blog sederhana Islam Channel telah diluncurkan. Blog ini aku persembahkan untuk Allah SWT Tuhan Yang Maha ESA, Rasulullah SAW, Keluarga Beliau, Sahabat Beliau, Keluarga Hamba Tercinta dan Juga Semua Saudara Saudari Hamba Kaum Muslimin dan Muslimat.

Demi memajukan Blog Islam Channel ini saya mohon kritik, saran dan masukkan yang bermanfaat dari anda semua. Mudah-mudahan Allah SWT membalas semua kebaikan kita, menjaga kita dalam kemuliaan akhlak dan iman. Amin




Powered byEMF Form Builder

Sabtu, 16 November 2013

Membangun Rumah ALLAH

masjid islamic center azzikra 1

Assalamu alaikum wa rahmatullaahi wa barkaatuhu..

Bismillaahirrahmaanirrahiim, subhanAllah walhamdulillah sertifikat wakaf tanah seluas 12 hektar telah abang terima, insyaAllah akan segera di bangun Masjid dan Pesantren Az Zikra. 

Abang mengajak kalian semua beramal jariyah, amal yang terus menerus mengalir sampai di Akhirat kelak. Silahkan amanahkan ke Bank Syariah Mandiri 232.001.0002. Atau 701.964.5457 an. Arifin Wakaf atau dapat hubungi panitia pembangunan masjid, Awaludin 08569000010 dan Meldi 087886001417. 

Dan dapatkan info tentang mesjid dan pesantren Az Zikra di www.azzikra.com. Jazaakumullah atas semua kebaikan sahabatku tercinta, "Allahumma ya Allah ampunilah seluruh dosa kami, sehat afiyatkan kami, mudahan urusan kami, berkahi rizki kami dan terimalah amal jariyah kami sebagai penerang kubur dan lentera di kegelapan akhirat nanti...aamiin".