ISLAM CHANNEL -- Isu besar yang diangkat oleh para aktivis adalah penentangan
terhadap proyek Monsanto melakukan rekayasa genetika (GE) dan produk rekayasa
genetika (Genetically Modified Organism/GMOs) ini sangat berbahaya bagi
kesehatan manusia dan menyebabkan korporasi mengontrol pangan dan produk pangan
dunia.
Kejinya, proyek dunia ini diarahkan oleh WHO dan FAO, dua lembaga dunia di bawah PBB yang membidangi masalah kesehatan dan pangan, serta konspirasi kontrol korporasi terhadap benih dan produk pangan dunia.
Kejinya, proyek dunia ini diarahkan oleh WHO dan FAO, dua lembaga dunia di bawah PBB yang membidangi masalah kesehatan dan pangan, serta konspirasi kontrol korporasi terhadap benih dan produk pangan dunia.
Laporan dari Center for Food Safety and Save Our Seeds mencatat, sebanyak 53 persen pasar benih komersial dunia telah dikendalikan oleh hanya tiga perusahaan: Monsanto, DuPont, dan Syngenta.
Indonesia Menjadi Target Monsanto?
Indonesia juga menjadi target Monsanto. Monsanto sendiri menargetkan bisa menguasai sekitar 30% pasar benih jagung di Indonesia yang mencapai 60.000 metrik ton per tahun. Untuk mewujudkan ambisi ini, Monsanto telah menciptakan produk benih jagung hibrida, yakni benih jagung Hibrida DK 95 dan DK 85.
Monsanto
menyuap 140 Pejabat Tinggi Indonesia terutama di jajaran Kantor Kementerian
Lingkungan Hidup. Mengenai penyuapan ini, pernah diberitakan di beberapa media
cetak.
Nah, seandainya FAO & WHO bikin suatu standard dan persetujuan buat menyuntikkan protein/hormon pada bahan pangan di dunia, padahal efek dari suntikan tersebut secara jangka panjang tidak mereka publikasikan, apakah kasusnya nanti seperti pada kasus melamine pada beberapa waktu lalu?
Nah, seandainya FAO & WHO bikin suatu standard dan persetujuan buat menyuntikkan protein/hormon pada bahan pangan di dunia, padahal efek dari suntikan tersebut secara jangka panjang tidak mereka publikasikan, apakah kasusnya nanti seperti pada kasus melamine pada beberapa waktu lalu?
Berikut Deskripsi Video Rekayasa Genetika Jagung Pembunuh :
SUMBER : VOA-ISLAM
0 comments:
Posting Komentar