ISLAM CHANNEL -- Sore
itu, sepulang dari agenda di salah satu sekolah islam di Surakarta ku-lewati
jalan Slamet Riyadhi yang tak pernah sepi dari pengendara. Suasana hiruk
pikuk kendaraan di tengah hujan deras yang mengguyur menemani perjalanan
pulangku.
Waktu
menunjukkan pukul empat sore, langit belum begitu gelap dan udara terasa
dingin. Sambil berkendara kutatap jalan di depan dan sekitarnya. Saat itu
pandanganku mengarah ke seorang ibu yang terlihat begitu cantik dan anggun
sedang berdiri di depan sebuah toko.
Sekilas
ibu itu terlihat menggenakan jubah dan jilbab lebar. Tapi setelah lebih
dekat kulihat, ternyata sang ibu hanya menggunakan sebuah jas hujan
panjang yang menjuntai ke tanah.
Seketika
itu juga terlintas dipikiranku, “Betapa cantiknya muslimah itu bila ia
mengenakan penutup aurat syar’i yang tidak lain dan tidak bukan adalah
jilbab syar’i.”
Selepas
melihat ibu tadi kulanjutkan perjalananku. Pikiran tentang jilbab masih
menggelitik di benakku. Beberapa saat aku berhenti di lampu merah. Ku
lihat sebelah kanan, terlihat gadis kecil yang begitu cantik, polos dan
lucu mengenakan jas hujan berwarna pink. Ia duduk di sebuah motor dan memandang
ke arahku.
Setelah
itu pandanganku mulai menyebar, ke kiri dan kebelakang, kulihat hampir
semua pengendara mengenakan jas hujan, termasuk para muslimah yang tidak
berjilbab ataupun mereka yang hanya mengenakan “pembungkus aurat”.
Pemandangan
langka yang mungkin tak kutemui di jalan raya selain saat hujan.
Ya..
para muslimah itu terlihat cantik dengan jas hujan yang menutupi auratnya.
Bilamana mereka mau menggunakan penutup aurat syar’i setiap hari. Tentulah
kecantikan sejati mereka kian terpancar.
“Wahai saudariku, kau lindungi dirimu dari hujan
tapi mengapa tak kau lindungi dirimu (aurat) dari api neraka yang bahan
bakarnya adalah manusia dan batu?”
Sebagaimana
firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala:
“Hai
orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api
neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu;
penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak
mendurhakai (perintah) Allah terhadap apa yang diperintahkanNya kepada mereka
dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”, Q.S. A-Tahrim/66: 6
Belum sampaikah kepadamu perintah berjilbab saudariku? Atau memang nafsumu yang mengingkarinya?
Hai
Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu
dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan
jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu supaya mereka
lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah
adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al-Ahzab:59)
Wahai
saudariku, Jilbab syar’i itu tidak memudarkan kecantikanmu sedikitpun,
justru ia semakin memperkuat dan menjaganya.
Rasulullah
Sholallahu ‘alaihi wassalam bersabda, “Dunia ini adalah perhiasan, dan
sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah”. (HR. Muslim).
Mari
saudariku.. mari berhijab syar’i mulai saat ini..
Jangan
sampai JILBAB SYAR'I PERTAMA kita adalah JILBAB TERAKHIR kita..
yaitu
KAIN KAFAN.. wal’iyadzu billah..
Penulis:
Latifah Sab'ah
Sumber : voa-islam.com
0 comments:
Posting Komentar