Assalaamu alaikum wa rahmatullaahi wa barkaatuhu..
Sahabatku
yang dirahmati ALLAH, Ibnu Mas’ud ra meriwayatkan, Nabi Muhammad Saw bersabda,
“Maukah kalian aku tunjukkan apa itu al-‘Adhhu? Itu adalah namimah, ucapan dan
pengaduan perkataan untuk mengadu domba sesama.” (HR. Muslim).
Hadist
yang mulia diatas merupakan sabda nabi yang perlu direnungkan oleh setiap
muslim anak negeri yang cinta dengan ketenangan bumi khatulistiwa ini.
Rasulullah
mengabarkan kepada sahabatnya tentang makna dan pengertian al-Adhhu (dusta dan
kebohongan). Beliau mendefinisikan bahwa dusta dan kebohongan itu adalah
namimah, yaitu ucapan yang menimbulkan fitnah adu domba diantara manusia.
Hari-hari
yang kita lalui adalah keberkahan bila kita mempergunakan waktu itu
sebaik-baiknya untuk mencari ridha Allah. Sudah seharusnyalah kita tebarkan
benih-benih cinta kasih dan kedamaian.
Di
tengah kehidupan yang hedonis dan permasif, kita melihat banyak manusia yang
demi kecintaanya terhadap materi dan dunia mereka harus jatuh pada bentuk
kebohongan yang dilarang oleh Rasulullah Saw, yaitu adu domba. Mereka lakukan
itu kepada rival bisnis, politik atau yang lainnya demi menggapai kesenangan
dan kepuasan sesaat. Bila hal ini tidak dihindari, namimah akan menjatuhkan
tatanan hidup yang sangat menghinahancurkan.
Efek
negatif namimah yaitu munculnya pertengkaran, ketidakharmonisan hubungan
keumatan serta permusuhan diantara mereka. Inilah yang melatari mengapa
Rasulullah Saw harus mengingatkan tentang bahaya namimah.
Di
dalam hadits lain dijelaskan bahwa bahaya penyakit ini tidak hanya berdimensi
dunia, akan tetapi penyakit ini akan menghantarkan pelakunya mendapat sangsi
yang berat di alam transit, yaitu alam barzah (adzab kubur).
Sebagaimana
disebutkan dalam sebuah hadits riwayat Ibnu Abbas ra, bahwa Rasulullah Saw
pernah melewati dua kuburan lalu beliau bersabda, “Sesungguhnya dua orang yang
ada di kuburan itu disiksa, dan tidaklah mereka di siksa karena suatu perkara
besar. Adapun yang satu maka ia disiksa karena selalu mengadu domba, adapun
yang kedua karena ia tidak bersembunyi ketika buang air kecil.” (Muttafaq
‘alaih).
Namimah
merupakan sikap tercela yang harus dibersihkan dari diri setiap individu
muslim. Sanksi yang Allah berikan kepada pengadu domba di alam kubur merupakan
peringatan bahwa namimah tidak boleh dianggap remeh oleh setiap muslim.
Ya
Allah yang membolak-balikan hati, hiasilah hati kami ini dengan kesenangan
ibadah, kemuliaan akhlak, semangat beramal shaleh, dan jauhkanlah
hamba-hamba-Mu ini dari sifat-sifat buruk mengadu domba (namimah). Aamiin.
0 comments:
Posting Komentar