Selasa, 04 Maret 2014

Bahaya Namimah

bahaya namimah
Assalaamu alaikum wa rahmatullaahi wa barkaatuhu..

Sahabatku yang dirahmati ALLAH, Ibnu Mas’ud ra meriwayatkan, Nabi Muhammad Saw bersabda, “Maukah kalian aku tunjukkan apa itu al-‘Adhhu? Itu adalah namimah, ucapan dan pengaduan perkataan untuk mengadu domba sesama.” (HR. Muslim).

Hadist yang mulia diatas merupakan sabda nabi yang perlu direnungkan oleh setiap muslim anak negeri yang cinta dengan ketenangan bumi khatulistiwa ini.

Rasulullah mengabarkan kepada sahabatnya tentang makna dan pengertian al-Adhhu (dusta dan kebohongan). Beliau mendefinisikan bahwa dusta dan kebohongan itu adalah namimah, yaitu ucapan yang menimbulkan fitnah adu domba diantara manusia.

Hari-hari yang kita lalui adalah keberkahan bila kita mempergunakan waktu itu sebaik-baiknya untuk mencari ridha Allah. Sudah seharusnyalah kita tebarkan benih-benih cinta kasih dan kedamaian.

Di tengah kehidupan yang hedonis dan permasif, kita melihat banyak manusia yang demi kecintaanya terhadap materi dan dunia mereka harus jatuh pada bentuk kebohongan yang dilarang oleh Rasulullah Saw, yaitu adu domba. Mereka lakukan itu kepada rival bisnis, politik atau yang lainnya demi menggapai kesenangan dan kepuasan sesaat. Bila hal ini tidak dihindari, namimah akan menjatuhkan tatanan hidup yang sangat menghinahancurkan.

Efek negatif namimah yaitu munculnya pertengkaran, ketidakharmonisan hubungan keumatan serta permusuhan diantara mereka. Inilah yang melatari mengapa Rasulullah Saw harus mengingatkan tentang bahaya namimah.

Di dalam hadits lain dijelaskan bahwa bahaya penyakit ini tidak hanya berdimensi dunia, akan tetapi penyakit ini akan menghantarkan pelakunya mendapat sangsi yang berat di alam transit, yaitu alam barzah (adzab kubur).

Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits riwayat Ibnu Abbas ra, bahwa Rasulullah Saw pernah melewati dua kuburan lalu beliau bersabda, “Sesungguhnya dua orang yang ada di kuburan itu disiksa, dan tidaklah mereka di siksa karena suatu perkara besar. Adapun yang satu maka ia disiksa karena selalu mengadu domba, adapun yang kedua karena ia tidak bersembunyi ketika buang air kecil.” (Muttafaq ‘alaih).

Namimah merupakan sikap tercela yang harus dibersihkan dari diri setiap individu muslim. Sanksi yang Allah berikan kepada pengadu domba di alam kubur merupakan peringatan bahwa namimah tidak boleh dianggap remeh oleh setiap muslim.

Ya Allah yang membolak-balikan hati, hiasilah hati kami ini dengan kesenangan ibadah, kemuliaan akhlak, semangat beramal shaleh, dan jauhkanlah hamba-hamba-Mu ini dari sifat-sifat buruk mengadu domba (namimah). Aamiin.

SubhanakAllahuma wabihamdika, asyhadu alla ilaha ila Anta, astaghfiruka wa atubu ilaih

0 comments:

Posting Komentar