ISLAM
CHANNEL -- Tak perlu berkeluh kesah bila matahari tersungkur menyambut
kegelapan. Karena sebentar lagi, engkau akan lihat bintang gemintang bertebaran
dan bulan purnama menghangatkan penghuni bumi.
Ketahuilah,
kegagalan bukanlah akhir perjalanan. Kegagalan adalah berita langit yang
memberikan pelajaran paling berharga untuk menapaki jalan menuju sukses.
Tak perlu takut bila
terjatuh. Justru merintihlah penuh rasa getir bila engkau enggan berdiri untuk
bangkit. Ingatlah, Tersandung itu
bukanlah jatuh!
Tak ada anak kecil
berlari kencang kecuali mengalami jatuh bahkan terluka. Lihatlah dengan
penuh haru, betapa pepohonan di lereng–lereng gunung menyambut hembusan angin
dengan wajah semringah.
Karena mereka tahu,
hanya pepohonan yang diterjang angin badailah yang akan tumbuh kuat
mencengkeram tanah dengan akar-akarnya semakin kokoh. Layang–layang naik
menjulang karena ia menentang angin, bukan mengikutinya.
Kapal yang bagus
bukan untuk ditonton atau ditambatkan di pelabuhan, tetapi karena kemampuannya
berlayar menerjang samudera di badai topan.
Allah berbisik di
setiap nurani manusia yang tabah: “Apakah
kamu mengira, kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah siapa
orang–orang yang bersungguh–sungguh di antaramu, dan belum nyata orang–orang
yang sabar. “ ( 3 :
142 )
Setiap hari, muazin
selalu menyeru dan mengetuk hati nurani dengan seruan hayya
'alal falah, ayo menuju keberuntungan dan kemenangan.
Tapi, renungkan
dengan hati yang paling tajam, ternyata seruan hayya
‘alal falah pastilah
didahului dengan seruan hayya ‘alas shalah.
Seakan–akan memberi
isyarat tidaklah kemenangan akan diraih kecuali engkau bergerak, qiyam
ruku dan sujud.
Meneteskan keringat,
mengerahkan segala doa untuk merentangkan jembatan ikhtiar, agar setiap
hari kita akan masuk dalam rombongan kaum beruntung, para pemenang, al Muflihuun!
Generasi penerima
amanah langit, bukanlah manusia kardus yang rapuh tertimpa hujan. Jiwa para
pemuda yang berjiwa futuwwah (ksatria) adalah para pemberani untuk
menghadapi tantangan.
Karena hanya sang
juara (the champ) yang siap menerima tantangan. Sedang para pecundang,
tersingkir dari gelanggang dan dilupakan.
Di sini, di dalam
dera dunia yang menderu debu, tidak ada tempat bagi manusia lemah yang terpuruk
di balik selimut kemalasan. Di sini hanya ada tempat untuk mereka yang siap
tarung menunjukkan taring dengan terang.
Maka, bila mau
sejenak bercermin dari para pemenang kehidupan, selalu akan kita jumpai jiwa
yang tabah menempuh cita–cita.
Jiwa para pemenang
selalu bersuka cita, berdendang riang menghadapi tantangan dan ujian. Jangan
bersedih, jangan berkeluh kesah. Karena ratapan tak pernah membuat kehidupan
berhenti (Ali Imran: 139).
Ya, pada kamus para pemenang, tidak akan ditemukan kata menyerah apalagi berputus asa. Mereka punya motto, pemenang tak pernah menyerah dan orang yang menyerah tak pernah menang !
0 comments:
Posting Komentar