ISLAM CHANNEL -- Setelah
mendirikan shalat fardhu, seseorang akan melanjutkan dengan zikir atau doa. Ada
yang secara berjamaah atau sendiri. Dalam zikir atau doa tersebut tentu diawali
dengan istighfar kepada Allah SWT dan shalawat kepada
Rasulullah SAW.
Istighfar adalah permohonan ampun seorang hamba kepada
Allah SWT dengan lisan dari segala bentuk kejahatan dan kezaliman yang telah ia
perbuat. Istighfar wajib dilantunkan seseorang
sebelum memanjatkan zikir maupun doa agar dapat diterima Allah SWT. Selain itu,
istighfar juga sebagai penyebab utama mendapatkan ampunan Allah SWT.
Secerdas
apa pun seseorang takkan mampu mengetahui dan menghitung jumlah dosa yang telah
ia perbuat dalam sehari, baik dalam bentuk fisik maupun batin.
Maka,
dengan istighfar dapat menghapus dosa-dosa yang menjadi
penghalang terkabulnya doa karena hanya Allah Zat yang Maha Pengampun lagi Maha
Pengasih.
Berkaitan
dengan ini Allah SWT berfirman kepada Rasulullah SAW, “Maka bertasbihlah kamu (Muhammad)
dengan memuji Tuhanmu dan memohon ampunlah kepada-Nya, sesungguhnya Dia-lah Zat
yang Maha pengampun.” (QS an-Nashr [110]: 3)
Allah
SWT memerintahkan kepada manusia untuk senantiasa beristighfar
tak mengenal waktu dan tempat. Selagi ia sempat dan ingat kepada
Allah maka dianjurkan untuk bisa beristighfar kepada-Nya.
Istighfar dapat dilafalkan sebelum dan sesudah shalat atau
juga di akhir malam. Hal inilah yang dilakukan oleh orang-orang yang bertakwa,
“Mereka sedikit sekali tidur
di waktu malam. Dan di akhir malam mereka beristighfar (memohon ampun) kepada
Allah.” (QS adz-Dzaariyat [51]: 17-18)
Lantas,
berapakah selayaknya seseorang melafalkan istighfar dalam sehari? Rasulullah SAW
mencontohkan kepada umatnya untuk bisa beristighfar sebanyak tujuh puluh kali
dalam sehari.
Beliau
berucap, “Sesungguhnya, aku
beristighfar kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya sebanyak tujuh puluh kali
dalam sehari.” (HR Bukhari)
Tak
hanya itu, bahkan beliau melafalkan istighfar dengan lengkap sebagai wujud
kesyukurannya kepada Allah SWT, meskipun secara pribadi beliau adalah orang
yang ma’sum (terbebas
dari salah dan dosa).
Dalam
salah satu hadis, Rasulullah SAW menyebutkan, “Ya Allah, ampunilah bagiku dosa-dosaku yang telah lalu
dan akan datang, yang tersembunyi dan tampak, dan apa yang Engkau lebih ketahui
dariku. Engkau-lah Zat yang Maha pendahulu dan Zat yang Maha pengakhir. Dan,
Engkau Maha kuasa atas segala sesuatu.” (HR Bukhari)
Rabiah
Adawiyah, wanita sufi dalam sejarah Islam mempertegas dalam ucapannya, “Istighfar kita kepada Allah membutuhkan
istighfar yang banyak.”
Karena itu, setiap Muslim
hendaknya memperbanyak istighfar dalam berbagai kesempatan sebagai sarana
mengingat kepada Allah sang Maha pencipta. Minimal mengucapkan: Astaghfirullah,
Rabbighfirli, Allahummaghfirli, dan yang lainnya. Melalui istighfar tersebut
seseorang akan memperoleh banyak keutamaan.
Pertama, dihapus
kejelekannya dan diangkat derajatnya. "Dan barangsiapa yang mengerjakan
kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya
ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS An-Nisa' [4]:
110).
Kedua, dilapangkan rezeki,
anak, harta, dan penyebab turunnya hujan. "Maka Aku katakan kepada mereka:
'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya
Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan
anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di
dalamnya) untukmu sungai-sungai. Mengapa kamu tidak percaya akan kebesaran
Allah?" (QS Nuh [71]: 10-13).
Ketiga, ditambah
kekuatannya. "Dan (dia berkata): 'Hai kaumku, mohonlah ampun kepada
Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat
deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan
janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa'." (QS Hud [11]: 52).
Keempat, dilenyapkan
dosanya. Setiap dosa meninggalkan noda hitam pada hati. Noda hitam bisa lenyap
dengan melakukan istighfar. "Sesungguhnya bila seorang Mukmin melakukan
satu dosa, pada hatinya timbul satu noda hitam. Bila dia bertobat, berhenti
dari maksiat, dan beristighfar, niscaya mengilap hatinya." (HR Ahmad).
Kelima, dimudahkan segala urusannya. "Barangsiapa membiasakan diri
untuk beristighfar, Allah akan memberikan jalan keluar baginya dari setiap
kesulitan, akan memberikan kebahagiaan dari setiap kesusahan, dan akan memberi
rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka." (HR Abu Daud dan Ibnu
Majah).
keajaiban istighfar pasti ada
BalasHapusSubhanallah.. memang lah..sholat shalat jamak qashar
BalasHapus