Jumat, 28 Februari 2014

Merajut Hidup Bahagia

merajut hidup bahagia

Assalaamu alaikum warahmatullahi wabarkaatuhu..

Sahabat shalehku yang dirahmati ALLAH, kembali kita sama-sama mengingatkan untuk diriku, keluargaku dan sahabat-sahabatku tercinta agar kita HIDUP BAHAGIA di era global ma'siyat,

1. Tetap serius dan disiplinkan diri dalam taat kepada ALLAH Swt walau dianggap asing, kampungan, sok alim, riya dan sebagainya,

2. Selalu setiap hari mulai waktu fajar berinteraksi dengan ALQUR'AN,

3. "Ihyaaussunnah" konsisiten menghidupkan SUNNAH SUNNAH RASULULLAH, seperti shalat tahajjud, shalat dhuha, jaga wudhu, membiasakan zikir di setiap kesempatan, selalu berjamaah di mesjid dimulai waktu subuh, bersedekah dan perbanyak istighfar

4. Hiasilah kehidupan rumah tangga dengan KETELADANAN & KEMESRAAN dalam SYARIATNYA,

5. BERBHAKTI kepada ayah ibu sepenuh hati,

6. Senang berguru dan mengunjungi ulama yang Istiqamah,

7. Duduk dan berkumpul dengan orang-orang sholeh,

8. Hadir di majelis ilmu dan zikir,

9. Selalu menyempatkan duduk diatas sajadah untuk bermuhasabah diri persiapan HIDUP setelah MATI,

10. Beraktifitas dengan semangat syukur, baik sangka dan optimis,

11. Segalanya selalu dimulai dengan doa dan diakhiri dengan tawakal, ALHAMDULILAH.

"Semoga Allah bahagiakan kita dengan kesenangan ibadah, semangat amal sholeh & kemuliaan akhlak...aamiin".

Saat dalam Kesulitan dan Kesempitan

tidak punya apa-apa

Assalaamu alaikum wa rahmatullaahi wa barkaatuhu..

Bila sahabatku tiba-tiba dalam kesulitan, maka berusahalah untuk :

1. Tetap tenang, jangan sekali-kali panik apalagi marah-marah, ingat kesulitan tidak selesai dengan penyesalan dan caci maki,

2. Tingkatkan ketakwaan,

"Barang siapa bertakwa kepada Allah, maka Allah tunjukkan jalan keluar baginya dan Allah beri rezeki dari jalan yang tidak terduga." (QS Ath Thalaq: 2-3),

3. Baik sangka pada keputusanNya, semua pasti ada hikmahnya, karena semua diputuskan dengan rahmat, ilmu dan kebijakanNya.

"Aku bagaimana prasangka hambaKu" (Hadis Qudsi),

4. Optimis, Insya Allah badai pasti berlalu. Insya Allah di balik kesulitan pasti ada kemudahan,

5. Perhebat istiqfar dan sholawat, di antara dua jalan pembuka dan penolak bala (QS Al Anfal: 33),

6. Diskusikan dengan guru atau hamba Allah yang sholeh,

7. Mohon doa orang tua, guru dan sahabat sholeh,

8. Sedekah sebagai pembuka jalan,

9. Doa sepenuh hati, kekuatan doa merubah takdirNya atas izinNya pula sebagai penghormatan kepada hambaNya yang berdoa kepadaNya,

10.Tawakkal sepenuh hati, "Barang siapa bertawakkal kepada Allah, maka Allah menjadi penolongnya" (QS Ath Thalaq 4).

Sungguh, sahabatku. Kalau hati ini rindu denganNya dan surgaNya, maka tidak ada lagi masalah yang besar. Jangan lupa sebelum tidur berwudhu, berdoa, berzikir dan berazam untuk sholat malam.

Allahumma ya Allah tiada yang membuat urusan menjadi mudah kecuali hanya Engkau, mudahkanlah urusan kami...wahai Penguasa atas segala keadaan....aamiin.

Kamis, 27 Februari 2014

Watch : 7 Sunnah Harian Nabi Muhammad SAW

Klik pada gambar untuk melihat videonya

Sunnah Nabi 7 : Beristighfar Setiap Saat

mengingat Allah

Assalaamu alaikum wa rahmatullaahi wa barkaatuhu..

Sahabat sholehku yang di rahmati ALLAH, Beristighfar setiap saat, beristighfar setiap detik, beristighfar setiap denyut jantung, setiap panas, fi kulli lamhatin wa nafasin.

Ada berita yang sangat menggembirakan. Rasulullah Saw bersabda, siapa yang melazimkan membiasakan beristighfar, maka Allah lapangkan saat ia sempit, Allah mudahkan saat ia sulit, Allah gembirakan saat ia sedih, dan Allah beri rezeki untuknya dari jalan yang tidak pernah ia duga. (HR. Ahmad dan Abu Dawud)

“Maka aku katakan kepada mereka, “Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai (QS. Nuh ayat 10, 11, 12)

Di dalam surah itu dijelaskan bahwa Allah akan memberikan generasi yang shaleh, kemudahan dalam mendapatkan rezeki, dan kemakmuran hidup. Negerinya juga penuh keberkahan. Tak terbayang jika di negeri ini semua umat Islam berdzikir, beristighfar, bertaubat kepada Allah, sehingga Allah menurunkan keberkahan untuk negeri ini dari langit dan dari bumi.

Mari kita beristighfar, berdzikir dan bertaubat.

Berdzikirlah kalian kepada Allah, beristighfarlah kalian kepada Allah, niscaya Dia akan beri kedamaian, kebahagiaan, kemenangan.

Wahai orang-orang  yang beriman, bertaubatlah kalian kepada Allah, supaya kalian akan menang, kalian akan bahagia, dan kalian akan diberikan kemakmuran.

Maka kalau negeri ini ingin makmur, kita semua harus melazimkan istighfar, karena semua masalah yang ada ini disebabkan dosa-dosa kita. Insya Allah dengan istighfar, Dia akan ampuni dosa-dosa kita, lalu Dia beri jalan keluar dari semua masalah yang kita hadapi selama ini. Ini tidak cukup diselesaikan dengan para ilmuwan. Banyak pakar malah banyak makar. Selesaikanlah dengan mohon ampun kepada Allah. Maka dia akan memberikan ide-ide untuk menyelesaikan masalah-masalah yang kita hadapi.

Orang itu kalau banyak istighfar akan disayang oleh Allah, karena ia menyukai kesucian. Ia beristighfar karena ingin dirinya suci.

Istighfar akan membuat hati ini jadi halus. Istighfar membuat doa mustajab, istighfar membuat kita saling menyanyangi. Kita pun akan disayangi oleh Allah.

Perbanyaklah istighfar sahabatku, lakukanlah ini terus menerus, mumpung masih hidup. Karena dunia ini adalah jihad, wal mautu rahah.

Dunia ini adalah jihad, tempatnya berjuang, berkorban, dan bercapek-capek.

Kalau begitu kapan dong istirahatnya?

Al-mautu rahah. Kematian itulah waktu istirahat kita.

Sahabatku yang dirahmati ALLAH, mulailah saat ini untuk melaksanakannya. Bertekadlah dengan sungguh-sungguh. Jika kita sudah istiqamah mengerjakan itu semua, kembangkan lagi, tambahkan lagi dengan ibadah-ibadah lainnya; puasa Senin dan Kamis dan lainnya, kita lanjutkan lagi dengan beramar ma’ruf dan nahi mungkar, lalu kita lanjutkan bersama-sama untuk menegakkan syariat Allah.

Inilah ciri khas orang-orang yang beriman. Yang paling cerdas, yang paling pintar di antara umatku ialah mereka yang paling banyak ingat mati lalu mempersiapkan hidup setelah mati.

Nah, istighfar adalah salah satu dari 7 Sunnah harian Nabi Muhammad Saw sebagai persiapan kita untuk menghadap sang pencipta, ALLAH SWT.

Kematian itu adalah kerinduan, karena mati itu adalah pintu berjumpa dengan Allah ‘Azza wa Jalla. Di dunia ini kita menanam, ada saatnya bagi kita untuk mengetam. Selamat mengetam sahabat-sahabatku, tampilkanlah yang terbaik dan raihlah kemenangan.

SubhanakAllahumma wabihamdika, asyhadu alla ilaha illa Anta, astaghfiruka wa atubu ilaih.

Sunnah Nabi 6 : Menjaga Wudhu

menjaga wudhu

Assalaamu alaikum wa rahmatullaahi wa barkaatuhu..

Sahabat sholehku yang di rahmati ALLAH, Secara syar'i, wudhu ditujukan untuk menghilangkan hadas kecil agar kita sah menjalankan ibadah, khususnya shalat. ''Shalatnya salah seorang di antara kalian tidak akan diterima apabila ia berhadas hingga ia berwudhu.'' (HR Abu Hurairah).

Bukan hanya dalam shalat, hendak melakukan ibadah atau amalan lain, seperti, membaca Alquran, mengikuti pengajian dan memasuki masjid kita diwajibkan untuk berwudhu. Bahkan keberkahan makanan adalah dengan berwudhu.

Wudhu adalah zinatul Mukminin, perhiasannya orang beriman. Allah sangat senang kepada orang beriman yang selalu menjaga wudhunya. Wudhu itu akan berkilau dan bercahaya di hadapan para malaikat. Sehingga para malaikat terpukau, terkagum-kagum, kemudian dua doa diucapkan : Allahummaghfir-lahu, warhamhu; Ya ALLAH, sayangilah dia, dan ampunilah dia. Dua doa itu terus menyertainya selama dia menjaga wudhunya.

Tidaklah Menjaga Wudhu kecuali orang-orang yang beriman.

Imam al-Ghazali menyebutkan, diantara ciri khas mereka yang beriman adalah senantiasa menjaga wudhunya. Dan mereka yang meninggal husnul khatimah adalah mereka yang meninggal dalam keadaan berwudhu. Dalam Al-Qur’an, Allah mengatakan sayang dan cintanya kepada hambaNya yang berwudhu,

“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” (QS. al.-Baqarah: 222)

Allah cinta dan sayang kepada hambaNya yang selalu menjaga kesucian lahir dan batin. Kesucian lahir ialah dengan selalu menjaga wudhunya. Batal, wudhu. Batal, wudhu. Batal, wudhu. Dan ia nikmati setelah batal lalu ia berwudhu lagi. Seakan ia selalu shalat karena ia selalu menjaga wudhunya. Pantaslah Allah mencintai dan menyayanginya, karena ia menghendaki memelihara kesucian.

SubhanAllah, walhamdulillah, wala ilaha illallahu wallahu Akbar.


Baca Juga :

Sunnah Nabi 5 : Bersedekah Setiap Hari

SedekahAssalaamu alaikum wa rahmatullaahi wa barkaatuhu..

Sahabatku yang dirahmati ALLAH, Rasulullah Saw menjelaskan, carilah rezeki dengan bersedekah. Jadi, siapa pun yang ingin mendapatkan rezeki dengan mudah, mulailah dengan bersedekah.

Bukankah sebelum mendapatkan ikan kita harus memancing? Ketika memancing, kita memberikan makanan (umpan) di pancingan kita untuk menangkap ikan-ikan. Maka siapa pun yang ingin menangkap rezeki di dunia ini, mulailah dengan sedekah.

“Dan orang yang disempitkan rezekinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya.  Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekadar apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan.” (QS. ath-Thalaaq: 7)

Niscaya Allah mudahkan urusannya. Allah mudahkan saat ia sulit. Allah berikan jalan keluar saat ia dalam masalah. Doanya mustajab. Bahkan dirinya pun dijaganya melalui sedekah.

Nabi Muhammad Saw mengingatkan, “Hendaklah kalian berobat dengan sedekah.” Dan Allah sangat senang kepada hamba yang bersedekah, bahkan akan memberikan untuknya ampunan dan balasan yang besar.

“…Laki-laki dan perempuan yang bersedekah… Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS. al-Ahzaab: 35)

Allah sayangi mereka yang gemar bersedekah. Baik keadaan senang maupun susah. Siang malam. Sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan. Karena memang hobinya adalah bersedekah. Ada atau enggak ada orang pun dia akan tetap bersedekah.

Allah juga amat menyayangi mereka. Allah persiapkan ampunan dosa untuk mereka. Dan Allah memberikan ganjaran yang agung. Bahkan dalam surah al-Baqarah ayat 271, sedekah akan menutupi dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan kita. Allah bersihkan dosa-dosa kita setiap kali kita bersedekah.

Jagalah bersedekah. Kesenangan orang-orang yang beriman adalah menolong, kesenangannya berbuat baik, dia akan merasa senang kalau hari ini sudah bersedekah.

SubhaAllah, walhamdulillah, wala ilaha illallahu wallahu Akbar.

Sunnah Nabi 4 : Shalat Dhuha

Sholat-Dhuha
Assaalamu alaikum warahmatullahi wabarkaatuhu..

Sahabatku yang dirahmati ALLAH, Shalat Dhuha nampaknya enteng, ringan, minimal hanya dua rakaat, tapi besar nilainya. Di saat sibuk, sempat-sempatnya mengingat Allah. Bahkan menyengaja, menyempatkan diri menghadap Allah di saat sibuk terhadap urusan manusia. Shalat itu perkara yang utama.

Selama kita bisa menjaga shalat Dhuha, menjaga shalat Tahajjud, maa wadda’aka Rabbuka wamaa qalaa, maka Allah tidak akan meninggalkanmu, Allah akan menjagamu, Allah akan melindungimu, Allah akan membimbingmu, dan Allah akan membahagiakanmu.”

Jaga malam dengan tahajjud, jaga siang dengan dhuha. Selamat dunia akhirat. Selamat siang malam. Selamat lahir batin.

Shalat dhuha memiliki rahasia yang menakjubkan dengan bertaburkan keutamaan. Seandainya orang-orang yang melupakannya itu mengetahui keutamaannya, pastilah mereka tidak akan pernah melewatkan untuk shalat dhuha. 

Berikut diantara Keutamaan Shalat Dhuha itu adalah,

1. Sebagai pengganti sedekah anggota badan.
Manusia memiliki 360 sendi, yang setiap sendinya hendaknya dikeluarkan sedekah pada setiap harinya. Tentu, hal ini merupakan pekerjaan yang sangat sulit untuk dilaksanakan. Akan tetapi, Rasulullah SAW menawarkan solusi praktis untuk mengatasi itu semua, yaitu dengan menggantinya dua rakaat shalat dhuha.

Rasulullah SAW bersabda, "Setiap sendi tubuh setiap orang di antara kamu harus disedekahi pada setiap harinya. Mengucapkan satu kali tasbih (Subhanallah) sama dengan satu sedekah, satu kali tahmid (Alhamdulillah) sama dengan satu sedekah, satu kali tahlil (La ilaha illallah) sama dengan satu sedekah, satu kali takbir (Allahu Akbar) sama dengan satu sedekah, satu kali menyuruh kebaikan sama dengan satu sedekah, dan satu kali mencegah kemungkaran sama dengan satu sedekah. Semua itu dapat dicukupi dengan melaksanakan dua rakaat shalat dhuha." (HR Muslim dan Abu Dawud).

2. Dibangunkan istana dari emas.
Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa shalat dhuha 12 rakaat, maka ALLAH SWT akan membangunkan baginya istana dari emas di surga." (HR Ibnu Majah).

3. Diampuni dosa-dosanya.
Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang menjaga shalat dhuha, maka dosa-dosanya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan." (HR Ibnu Majah).

Dalam hadis yang lain, diungkap pula keutamaan shalat dhuha: "Barang siapa yang menunaikan shalat Subuh kemudian ia duduk dan tidak mengucapkan perkataan yang sia-sia, melainkan berdzikir pada ALLAH SWT hingga menunaikan shalat dhuha empat rakaat, maka dosa-dosanya akan terhapus bersih seperti anak yang baru dilahirkan oleh ibunya, ia tidak punya dosa." (HR Abu Ya'la).

4. Dicukupi kebutuhan hidupnya.
Dalam hadis Qudsi, ALLAH SWT berfirman, "Wahai anak Adam, rukuklah (shalatlah) karena Aku pada awal siang (shalat dhuha) empat rakaat, maka Aku akan mencukupi (kebutuhan)-mu sampai sore hari." (HR Tirmidzi).

5. Mendapat pahala setara ibadah haji dan umrah.
Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang shalat Subuh berjamaah kemudian duduk berdzikir untuk Allah sampai matahari terbit kemudian (dilanjutkan dengan) mengerjakan shalat dhuha dua rakaat, maka baginya seperti pahala haji dan umrah, sepenuhnya, sepenuhnya, sepenuhnya." (HR Tirmidzi).

6. Masuk surga melalui pintu dhuha.
Sabda Rasulullah SAW, "Sesungguhnya di surga kelak terdapat pintu yang bernama adh-Dhuha, dan pada hari kiamat nanti akan terdengar panggilan, di manakah orang-orang yang melanggengkan shalat dhuha, ini adalah pintu kalian masuklah kalian dengan rahmat ALLAH SWT." (HR Thabrani).

Saudaraku, begitu banyak keutamaan yang Allah janjikan kepada orang-orang yang membiasakan shalat dhuha. Masihkan kita tidak tergiur untuk mengerjakannya? Janji Allah mana lagi yang akan kita ragukan?

Maka hanya orang beriman yang percaya keutamaannya sajalah yang akan menjaga shalat Dhuha ini. Sungguh indah dan bahagianya yang menjaga shalat Dhuha. Semoga Allah tanamkan kegemaran dhuha bagi sahabatku yang membaca hikmah ini...aamiin.

Sunnah Nabi 3 : Shalat Berjamaah di Masjid

Sholat-Berjamaah-di-Masjid

Assalaamu alaikum warahmatullaahi wabarkatuhu..
Sahabat sholehku yang dirahmati ALLAH, Shalat berjamaah di Masjid, yang lebih utama adalah kaum pria. Kaum perempuan lebih utama di rumah.

Bagaimana jika berjamaah di rumah? Rasulullah Saw juga mempunyai keluarga, istri dan anak. Para sahabat juga punya istri dan anak. Tapi Rasulullah Saw dan para sahabat semua shalat berjamaah di masjid. Artinya, selama suami ke masjid, ayah ke masjid, sebanyak itu Allah beri keberkahan untuk keluarga yang ada di rumah, walaupun wanita tidak dilarang untuk ke masjid.

SubhanAllah.

Bijaksana sekali ALLAH SWT.

Masjid adalah baitullah, rumahnya Allah. Tidak heran orang-orang yang mencintai Allah sangat senang dengan rumah Allah. Mengunjungi rumah Allah, bersilaturahim kepada ALLAH SWT. Sampai Rasulullah Saw memberikan berita gembira (perlindungan Allah) di hari kiamat bagi mereka yang gemar ke masjid dengan bahasa, Jantungnya orang beriman itu ada di masjid.

Dia hanya betah di masjid

Tidak heran bumi ini menjadi masjid baginya karena senangnya ke masjid. Kantor, rumah, bahkan hotel menjadi mushalla.

Tempat ia berpijak adalah hamparan sajadah. Kalau dia bicara isinya dakwah. Kalau diam dia berdzikir. Nafasnya tasbih. Matanya rahmat. Telinganya terjaga. Pikirannya baik sangka. Tangannya sedekah. Kakinya jihad. Kekuatannya adalah silaturahim. Hatinya diam-diam berdoa. Dia berdoa diam-diam. Kerinduannya tegaknya syariat Allah. Teladannya adalah Nabi Muhammad SAW. Cita-citanya adalah syuhada. Kesibukannya asyik memperbaiki diri. Bumi ini benar-benar menjadi masjid baginya.

Keberkahan demi keberkahan akan diraih oleh mereka yang senang berjamaah ke masjid. Bagaimana tidak berkah? Kakinya belum ke kantor, belum ke pasar, lebih dahulu dia langkahkan kakinya ke masjid. Sehingga kakinya penuh keberkahan. Karena masjid adalah rumah yang penuh berkah, baitul barakah, pusat keberkahan.

Berkah artinya kebaikan, berkah artinya manfaat, berkah artinya kesuksesan, maka siapapun yang ingin hidupnya bermanfaat, ingin kebaikan, ingin sukses dunia dan akhirat, jangan tinggalkan baitullah, rumah Allah.

Bagi yang pernah melaksanakan ibadah haji, kita mungkin pernah dilatih untuk melakukan apa yang disebut dengan arba’in. tapi begitu pulang, masih saja jarang berjamaah ke masjid. Padahal itu tempat kita melatih diri untuk mencintai masjid.

Orang yang senantiasa berjamaah ke masjid adalah orang yang penuh keberkahan dan ia akan diberkahi oleh Allah, dimanfaatkan oleh Allah, sehingga menjadi hamba yang bermanfaat.

Kalau suami senang berjamaah ke masjid, dia akan membawa berkah bagi keluarganya yang ada di rumah. Kalaulah ia seorang pemimpin, ia senang berjamaah ke masjid, maka alangkah berkahnya rakyatnya. Kita menunggu pemimpin yang gemar berjamaah ke masjid.

“Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan tidak takut (kepada siapa pun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk. “ (QS. at-Taubah: 18)

Sesungguhnya hanya hamba-hamba Allah yang beriman kepada Allah dan hari akhirat sajalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah.

Kalau kita masih belum senang memakmurkan masjid, percayalah, kita belum menjadi hamba Allah yang betul-betul beriman.

Nampaknya masjid menyeleksi kita, memilah-milah, manakah hamba Allah yang betul-betul beriman. Karena itu adzan adalah Panggilan Allah melalui suara muadzin untuk hamba Allah yang beriman.

Itu sangat jelas.

Allahu Akbar; Allahu Akbar.

Allah Maha Besar, Allah Maha Besar.

Terlihatlah disitu mana orang yang membesarkan Allah dan mana orang yang membesarkan dunia. Yang membesarkan Allah serta merta dia akan memenuhi panggilan Allah. Karena adzan adalah musikal terindah bagi batinnya. Dia pun segera memenuhi panggilan itu.

Yang dipanggil itu juga adalah yang telah bersyahadat.

Asyhadu alla ilaha illallah. Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah.

Yang bersaksi Tuhannya adalah Allah. Yang bersaksi Nabinya adalah Muhammad Saw.

Hayya ‘alash-shalah.

Allah mengundang kita, ayo mendirikan shalat, ayo mendirikan shalat!

Hayya ‘alal falah.

Mari kita menuju kesuksesan, menuju kemenangan!

Bahkan mereka yang segera memenuhi panggilan Allah akan meraih kebahagiaan, kedamaian, kesuksesan.

Maka siapa pun yang ingin kedamaian dan kesuksesan, segeralah memenuhi panggilan Allah. Memenuhi panggilan Allah berarti memenuhi panggilan hakikat, panggilan sebenarnya, yaitu takwa kepada ALLAH Swt.

Orang yang shalat Shubuh berjamaah ke masjid itu adalah hamba pilihan Allah, bukan sembarang orang. Tentu kita selalu mendengar adzan, tapi berat sekali rasanya melangkahkan kaki ke masjid. Karena itulah Rasulullah Saw sering mengingatkan, seandainya manusia mengetahui betapa besar apa yang akan mereka peroleh dalam shalat isya dan Shubuh berjamaah di masjid, niscaya mereka akan mendatanginya walaupun dengan merangkak. (HR. Ibnu Majah).

Ummi Maktum yang buta pun ketika meminta keringanan kepada Rasulullah Saw, “Wahai Rasul, saya buta, bolehkah saya shalat di rumah?

“Hal sami’tan-nida’ (Apakah engkau mendengar adzan?)”

“Sami’tu ya Rasulullah (Saya dengar, wahai Rasul)”

“Tidak ada alasan bagimu kecuali shalat di masjid”

Raihlah keberkahan di masjid. Yang buta pun tidak diberikan keringanan oleh Rasulullah Saw selama masih mendengar adzan. Karena adzan itu adalah panggilan Allah.

Kenapa negeri kita ini kehilangan keberkahan?

Karena banyak masjid di negeri ini, tapi seribu satu alasan meninggalkannya.

Ada seorang orientalis Yahudi yang berkata, “Jika jamaah shalat Shubuh umat Islam tidak sebanyak jamaah Jum’atnya, kita bisa tidur dengan lelap. Tapi jika jamaah Shubuhnya sebanyak jamaah Jum’atnya, itu tanda kebangkitan umat Islam.”

Badai kebangkitan umat Islam jika jamaah Shubuhnya sudah sebanyak jamaah shalat Jum’at.

SubhanAllah.

Kapan itu terjadi?

Jika kita mengharapkan kebangkitan umat Islam, maka kita balik bertanya, “Kapan umat Islam Indonesia mulai memakmurkan masjid?”

Karena itu, marilah kita memakmurkan masjid. Maka masjid akan memakmurkan kita, akan menghidupkan kita, karena masjid adalah baitullah. Jangan tunda lagi! Berniatlah mulai saat ini. Nikmatilah berjamaah di masjid itu. Kita akan bertemu dengan sahabat-sahabat kita dan saudara-saudara kita yang seiman. Nampaknya masjid benar-benar mengumpulkan orang-orang yang beriman. Dari situlah kita akan bersaudara.

“Orang-orang beriman itu sesungguhnya saudara…”

Kita akan dipertemukan dengan saudara-saudara kita.

Alangkah indah dan nikmatnya berjamaah ke masjid itu. Bukan saja saat shalat, tapi ketika kita menemani adzan, ketika kita berbondong-bondong menuju masjid. Terima kasih, ya Rabb.

SubhanAllah, walhamdulillah, wala ilaha illallahu wallahu Akbar.

Baca Juga :