ISLAM CHANNEL -- Tidak ada satu kota pun di dunia ini yang menjadi tempat pertemuan
delegasi manusia negara-negara di dunia, kecuali Kota Makkah
al-Mukarramah. Hal
itu menunjukkan keutamaan kota tersebut. Sehingga,
pada setiap musim haji tidak sedikit kaum Muslimin dari seluruh dunia berkumpul
untuk memenuhi Panggilan ALLAH SWT, yaitu menjalankan ibadah haji.
Selain musim haji, Kota Makkah selalu ramai dikunjungi kaum Muslimin untuk menjalankan ibadah umrah. Sungguh Allah telah memuliakan Kota Makkah. Di antara keutamaannya, yakni pertama, Allah sendiri telah menyucikan kota ini.
“Aku hanya diperintahkan untuk menyembah Tuhan negeri ini (Makkah) yang telah menjadikannya suci dan kepunyaan-Nyalah segala sesuatu, dan aku diperintahkan supaya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.” (QS an-Naml [27]: 91).
Kedua, Allah bersumpah dengan memakai Kota Makkah. “Dan demi kota (Makkah) ini yang aman.” (QS at-Tin [95]: 3). “Aku benar-benar bersumpah dengan kota ini (Makkah). Dan kamu (Muhammad) bertempat di Kota Makkah ini.” (QS al-Balad [90]: 1-2).
Ketiga, Nabi Ibrahim AS berdoa untuk Kota Makkah dan penduduknya. “Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata, ‘Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Makkah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku dari menyembah berhala-berhala.
Ya Tuhanku, sesungguhnya berhala-berhala itu telah menyesatkan kebanyakan dari manusia maka barang siapa yang mengikutiku, sesungguhnya orang itu termasuk golonganku, dan barang siapa yang mendurhakai aku maka sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, Ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezekilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.” (QS Ibrahim [14]: 35-37).
Keempat, diharamkannya berbuat kejahatan di Kota Makkah. “Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan menghalangi manusia dari jalan Allah dan Masjidil Haram yang telah Kami jadikan untuk semua manusia, baik yang bermukim di situ maupun di padang pasir dan siapa yang bermaksud di dalamnya melakukan kejahatan secara zalim, niscaya akan Kami rasakan kepadanya sebahagian siksa yang pedih.” (QS al-Hajj [22]: 25).
Kelima, larangan untuk menghalalkan Kota Makkah, pengharaman perang, berburu, memotong tumbuhan, dan mengambil barang temuan.
Nabi SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah melindungi Makkah dari pasukan gajah dan sekarang Rasul-Nya menguasakannya atas orang-orang Mukmin. Ia tidak dihalalkan (berperang) bagi seorang pun sebelumku. Hanya sebentar saja pada waktu siang dihalalkan bagiku. Sesunguhnya, ia tidak akan dihalalkan lagi bagi seorang pun sepeninggalku maka binatang buruannya tidak boleh diburu, tanamannya tidak boleh dipotong, tidak halal mengambil temuannya kecuali bagi yang akan mengumumkannya. Dan bagi yang terbunuh kerabatnya maka ia boleh memilih antara dua pilihan, mengambil diyat (denda) atau memberlakukan kisas.” (HR Bukhari dan Muslim).
Keenam, Kota Makkah tidak akan dimasuki Dajjal.
Nabi SAW bersabda, “Tidak ada satu negeri pun kecuali akan dimasuki oleh Dajjal, kecuali Makkah dan Madinah. Setiap tempat masuk (pintunya) akan dijaga oleh para malaikat yang berbaris. Kemudian Madinah bergoncang tiga kali dan Allah mengusir orang-orang kafir dan munafik.” (HR Bukhari dan Muslim).Wallahu a’lam
Sumber : Republika.co.id
Selain musim haji, Kota Makkah selalu ramai dikunjungi kaum Muslimin untuk menjalankan ibadah umrah. Sungguh Allah telah memuliakan Kota Makkah. Di antara keutamaannya, yakni pertama, Allah sendiri telah menyucikan kota ini.
“Aku hanya diperintahkan untuk menyembah Tuhan negeri ini (Makkah) yang telah menjadikannya suci dan kepunyaan-Nyalah segala sesuatu, dan aku diperintahkan supaya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.” (QS an-Naml [27]: 91).
Kedua, Allah bersumpah dengan memakai Kota Makkah. “Dan demi kota (Makkah) ini yang aman.” (QS at-Tin [95]: 3). “Aku benar-benar bersumpah dengan kota ini (Makkah). Dan kamu (Muhammad) bertempat di Kota Makkah ini.” (QS al-Balad [90]: 1-2).
Ketiga, Nabi Ibrahim AS berdoa untuk Kota Makkah dan penduduknya. “Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata, ‘Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Makkah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku dari menyembah berhala-berhala.
Ya Tuhanku, sesungguhnya berhala-berhala itu telah menyesatkan kebanyakan dari manusia maka barang siapa yang mengikutiku, sesungguhnya orang itu termasuk golonganku, dan barang siapa yang mendurhakai aku maka sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, Ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezekilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.” (QS Ibrahim [14]: 35-37).
Keempat, diharamkannya berbuat kejahatan di Kota Makkah. “Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan menghalangi manusia dari jalan Allah dan Masjidil Haram yang telah Kami jadikan untuk semua manusia, baik yang bermukim di situ maupun di padang pasir dan siapa yang bermaksud di dalamnya melakukan kejahatan secara zalim, niscaya akan Kami rasakan kepadanya sebahagian siksa yang pedih.” (QS al-Hajj [22]: 25).
Kelima, larangan untuk menghalalkan Kota Makkah, pengharaman perang, berburu, memotong tumbuhan, dan mengambil barang temuan.
Nabi SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah melindungi Makkah dari pasukan gajah dan sekarang Rasul-Nya menguasakannya atas orang-orang Mukmin. Ia tidak dihalalkan (berperang) bagi seorang pun sebelumku. Hanya sebentar saja pada waktu siang dihalalkan bagiku. Sesunguhnya, ia tidak akan dihalalkan lagi bagi seorang pun sepeninggalku maka binatang buruannya tidak boleh diburu, tanamannya tidak boleh dipotong, tidak halal mengambil temuannya kecuali bagi yang akan mengumumkannya. Dan bagi yang terbunuh kerabatnya maka ia boleh memilih antara dua pilihan, mengambil diyat (denda) atau memberlakukan kisas.” (HR Bukhari dan Muslim).
Keenam, Kota Makkah tidak akan dimasuki Dajjal.
Nabi SAW bersabda, “Tidak ada satu negeri pun kecuali akan dimasuki oleh Dajjal, kecuali Makkah dan Madinah. Setiap tempat masuk (pintunya) akan dijaga oleh para malaikat yang berbaris. Kemudian Madinah bergoncang tiga kali dan Allah mengusir orang-orang kafir dan munafik.” (HR Bukhari dan Muslim).Wallahu a’lam
Sumber : Republika.co.id
0 comments:
Posting Komentar